Rabu, 29 Februari 2012

WITNESS FOR THE LIES

Cruel heartless people
Despicable people full of disobedience
Indeed they are low in spoken
Rough as the all-powerful.

Though his sins without ever destroyed
Continue to mount as the hills purulent
Though the hypocrisy of a weapon
Tuk destroy the spirit of sesame.

I dunno - I dunno - I do not know
Or let the outrage grows
Like weeds - weeds fill the soil
Like a deer - the deer went away.

Until it was disastrous for them
Until pulverized engulfed in hell
O lips - lips woe
O our witness - bearing false witness.

TUK SAKSI DUSTA


Kejam orang-orang tak berperasaan
Hina orang-orang penuh kemaksiatan
Sungguh mereka rendah dalam bertutur kata
Kasar bagai sang maha kuasa.

Padahal dosanya tiada pernah musnah
Terus menggunung bagai bukit bernanah
Padahal kemunafikan jadi senjata
Tuk hancurkan semangat  sesame.

Entahlah – entahlah – entahlah
Atau biarlah kebiadaban tumbuh
Bagai ilalang – ilalang penuhi tanah
Bagai rusa – rusa yang pergi menjauh.

Sampai tiba petaka bagi mereka
Sampai lumat dilalap neraka
Wahai para bibir – bibir  celaka
Wahai para saksi – saksi dusta.

Selasa, 28 Februari 2012

the top word

Life is not always beautiful, sometimes reality is not as we hope. What we think good is not necessarily the same as what we thought before.
Life is a challenge that must be resolved peacefully, but the full calculation.
Hasty decisions that will result in endless remorse.

SEPUCUK KATA

Hidup tak selalu indah, kadang kenyataan tak seperti yang kita harapan.  Apa yang kita kira baik belum tentu sama seperti apa yang kita duga sebelumnya.
Hidup adalah tantangan yang harus segera diselesaikan dengan tenang, namun penuh perhitungan.
Keputusan yang terburu-buru akan menghasilkan penyesalan tiada habisnya.

Senin, 27 Februari 2012

HARAPAN


Kutak tahu
Sampai kapan kukan bertahan
Jiwaku mulai layu
Harapan seakan terpenjarakan.

Kutak mengerti
Sampai kapan kutinggal di sini
Semuanya membuat hatiku nyeri
Semuanya menekan hidupku kini.


Ku harus pergi
 Ku harus cari harapan pasti
Masa depanku janganlah suram
Anganku janganlah kian terpendam.

Minggu, 26 Februari 2012

MUNGKINKAH


Kutertunduk lesu sebagai terdakwa
Kumengerang menahan pukulan jiwa
Mataku terpejam menahan perihnya hati
Tubuhku luluh tersiksa malu.



Sngguh kutak mampu
Lemah diri ini
Sungguh kutak sanggup melawan nafsu
Bagai roda lepas tak terkendali.


Goda setan memang menggiurkan
Bujukan iblis sungguh menawan
Namun ujungnya membawa penderitaan
Namun akhirnya kujatuh dalam penyesalan.


Lihat para pengikut lusifer bersorak
Mereka bangga membuatku sesak
Namun apa dayaku melawan rayuan
Tak sanggup ku dalam kejenuhan.


Kini saat semua mata memandangku salah
Baru kusadari semua tiada guna
Mungkinkah kudapat pulih kembali
Dan berbakti lagi pada Al Masih.




RINTIHKU


Terpuruk daku
Terkulai lemah tanpa daya
Di bawah kuasa – kuasa dunia
Di tengah bara darah dan airmata.

Terantuk daku
Diantara ambisi iri dengki tirani
Jiwa terbawa arus
Hanyut di pusaran keserakahan.

Uang tlah jadikanku hilang ingatan
Uang tlah buatku ingkari Tuhan
Memasuki jalan – jalan setan
Mengumbar harapan tanpa kepasrahan.


Masihkah ada jalan kebenaran itu
Apakah Tuhan kan mengampuniku
Di mana kan kutemukan kedamaian
Ataukah dosa akan menghancurkan.


Tuhan,   aku kian tenggelam
Angkat tanganku jangan biarkan
Kutak ingin jiwaku terhilang
Dalam kegelapan – dalam penyesalan.