dapur puisi mas pilips
Sabtu, 09 Januari 2021
Puisi tentang COVID
COVID
Covid semakin meningkat
Banyak jiwa kian sekarat
Namun manusia bukannya bertobat
Seakan pongah merasa kuat.
Ada yang percaya dan pasrah
Ada yang menyangkal bahkan memfitnah
Akankah dunia segera musnah
Atau kekuatan kita kian bertambah.
Ya....
Jujur saja ada rasa cemas di hati kita
Jujur saja ada gelisah di jiwa kita
Jujur saja kita mulai percaya akan adanya.
Namun..
Saat kita serahkan semua pada Tuhan
Pasti kita akan lega dan mampu bertahan
Pasti kita sehat dan penuh pengharapan.
Rabu, 09 Desember 2020
ILUSI SEMATA
dalam heningnya dini hari
kembali kukenang senyummu dulu
tak terasa airmata meleleh di pipi
kerinduan hati ini begitu menggebu
Sayang
dulu engkau menjadi mutiara terindah
menghiasi kisi hati yang sepi
menghibur jiwa yang drundung lara.
Sayang
gimana kabarmu saat ini
masihkah engkau mengingatku
atau mungkin sudah melupakanku.
Namun harapku Tuhan selalu melindungimu
Berkat-berkatNya tercurah atasmu
dan kuasaNya senantiasa menyertaimu
semoga kita dapat lagi bertemu.
Pilips Sukadiyanto
Jumat, 06 Juli 2018
01.
TERPESONA
Ijinkan aku menatap wajahmu
Kan kureguk pesona indah yang terpancar
Ijinkan aku menatap senyummu
Kan kulepaskan dahaga di jiwa yang bergetar.
Untaian –untaian mutiara indah
Di terpa angin beterbang betebar
Manik–manik bersinar tembus sukma
Hembuskan kesejukan kian segar.
Embun nan turun penuh kemilau
Di terpa mentari pagi terasa berarti
Bunga – bunga mulai mmekar penuh aroma
Menusuk kalbu yang di rundung pilu.
Wahai sutra nirwana
Selimutilah aku dengan manjamu
Agar kehangatan cinta kurasa
Dari halusnya budi bahasamu.
02.
MABUK ASMARA
Bergetar dadaku menatap wajahmu
Kemilau surya pagi nan jernih
Menghias senyummu.
Bergolak cinta di dalam ragaku
Laksana gelombang dashyat
Hancurkan karanr – karang tegar.
Pelangi nan warna – warni
Selubungi eloknya raut wajahmu
Cahaya mentari nan jelang temaram
Indah terpancar di matamu.
Tak sanggup daku mereguk cintamu
Mabuk daku di dekap asmara dalam kalbu
Wahai bidadariku nan ayu
Bawalah daku melayang dalam pelukanmu.
03.
KERINDUAN
Senja nan sepi kala kuseorang diri
Udara dingin menusuk menembus sanubari.
Saat angin mulai berembus pelahan
Menerpa dedaunan
Ingin kubertemu denganmu
Pujaanku.
Lembaran hari – hari terisi namamu
Benakku tak mampu menepis bayangmu.
Dari waktu kewaktu yang berlalu
selalu kuharap hadirnya senyummu
Tuk hibur daku yang dirundung rindu.
Tentang kasih suci nan sahdu
Yang indah menawan
Penuhi perasaanku.
TERPESONA
Ijinkan aku menatap wajahmu
Kan kureguk pesona indah yang terpancar
Ijinkan aku menatap senyummu
Kan kulepaskan dahaga di jiwa yang bergetar.
Untaian –untaian mutiara indah
Di terpa angin beterbang betebar
Manik–manik bersinar tembus sukma
Hembuskan kesejukan kian segar.
Embun nan turun penuh kemilau
Di terpa mentari pagi terasa berarti
Bunga – bunga mulai mmekar penuh aroma
Menusuk kalbu yang di rundung pilu.
Wahai sutra nirwana
Selimutilah aku dengan manjamu
Agar kehangatan cinta kurasa
Dari halusnya budi bahasamu.
02.
MABUK ASMARA
Bergetar dadaku menatap wajahmu
Kemilau surya pagi nan jernih
Menghias senyummu.
Bergolak cinta di dalam ragaku
Laksana gelombang dashyat
Hancurkan karanr – karang tegar.
Pelangi nan warna – warni
Selubungi eloknya raut wajahmu
Cahaya mentari nan jelang temaram
Indah terpancar di matamu.
Tak sanggup daku mereguk cintamu
Mabuk daku di dekap asmara dalam kalbu
Wahai bidadariku nan ayu
Bawalah daku melayang dalam pelukanmu.
03.
KERINDUAN
Senja nan sepi kala kuseorang diri
Udara dingin menusuk menembus sanubari.
Saat angin mulai berembus pelahan
Menerpa dedaunan
Ingin kubertemu denganmu
Pujaanku.
Lembaran hari – hari terisi namamu
Benakku tak mampu menepis bayangmu.
Dari waktu kewaktu yang berlalu
selalu kuharap hadirnya senyummu
Tuk hibur daku yang dirundung rindu.
Tentang kasih suci nan sahdu
Yang indah menawan
Penuhi perasaanku.
Rabu, 24 September 2014
Selasa, 23 September 2014
silahkan di download e-book kumpulan puisi ini, gratis
http://downloads.ziddu.com/download/24070406/TIUPAN-SEPOI-TEMBANG-KERINDUAN-karya-mas-kadi.pdf.html
Selasa, 11 Desember 2012
dapatkan e-book puisi SAJAK PEMBERONTAKAN JIWA YANG TERTEKAN
dapatkan e-book kumpulan puisi yang telah kami susun dengan judul " SAJAK PEMBERONTAKAN JIWA YANG TERTEKAN " dengan harga promo rp. 25.000,00.
Bila anda berminat silahkan kirim pemesanan melalui message ke akun facebook panjifilipus atau ke email pilips.sukadiyanto@gmail.com dan transfer pembayaran melalui bank BCA atas nama SUKADIYANTO NO. REK. 1990413211.
Selasa, 05 Juni 2012
ZIKIR
Mata terpejam tangan bersilang
Kaki terkendali dari rasa dan raba
Hati memendam – merasuk – membelah
Jiwa menghitung denyut jantung
Lama bersilah pejamkan mata
Coba menguak dunia kasabmata
Seraya berzikir menghadap Allah
Rasakan kehadirannya dalam raga.
Ya Allah betapa berdosanya manusia
Hingga membuatmu murka penuh amarah
Ya Allah ampunilah mereka semua
Karena mereka adalah hamba yang hina
Roh terus melayang mengucap zikir
Berputar menjerit menyembah maha hadir
Mencoba merasa derita siksa neraka
Yang akan dialami manusia berdosa
by: panjifilipus
Kaki terkendali dari rasa dan raba
Hati memendam – merasuk – membelah
Jiwa menghitung denyut jantung
Lama bersilah pejamkan mata
Coba menguak dunia kasabmata
Seraya berzikir menghadap Allah
Rasakan kehadirannya dalam raga.
Ya Allah betapa berdosanya manusia
Hingga membuatmu murka penuh amarah
Ya Allah ampunilah mereka semua
Karena mereka adalah hamba yang hina
Roh terus melayang mengucap zikir
Berputar menjerit menyembah maha hadir
Mencoba merasa derita siksa neraka
Yang akan dialami manusia berdosa
by: panjifilipus
Langganan:
Postingan (Atom)